Membahas LuSi dan berhadiah motor !

Dibawah sana ada iming-iming dari Bambang Bahriro berhadiah motor,

tertarik ?

Silahkan

ANDA MAU HADIAH MOTOR?

SEKALIGUS MERINTIS JALAN MENUJU KEBAIKAN?

MARI BERGABUNG BERSAMA MEMBAHAS METODE BLOKATH-DOTHON

Oleh : Bambang Bahriro (MPE=Masyarakat Peduli Energi)

Insya Allah Metode Blokath-Dothon (BLOkir seKAT seDOT beTON) rencananya akan dikupas dan didebat tuntas habis-habisan oleh siapa saja. Semua peserta tidak dipungut biaya. Bebas dari berbagai macam suku bangsa, agama, pendidikan, usia, jenis kelamin, pekerjaan, jabatan. Pokoknya bebas dari mulai presiden sampai tukang becak, dari Amerika sampai …. (sampai mana ya?) ya, maksudnya darimana saja boleh ikutan. (Waa…h sombong amat! Nyari sensasi ya? Tidak! Semua itu untuk pembuktian kebenaran, sekaligus untuk perbaikan)

 

Tidak ada persyaratan khusus. Semua peserta diperbolehkan mulai dari sekarang mengajukan beberapa pertanyaan dan pendapat serta sanggahan sebanyak-banyaknya, pada ruang tanggapan. Pertanyaan, pendapat serta sanggahan akan dibuka atau didiskusikan pada saat acara DISKUSI BD secara terbuka untuk umum nanti. Peserta tidak diperbolehkan mengajukan pertanyaan, pendapat serta sanggahan yang mirip atau sama dengan yang sudah ada atau yang sudah disampaikan oleh orang lain. Pertanyaan, pendapat serta sanggahan yang lebih dulu masuk di ruang ini, pada waktunya nanti dia yang lebih dulu berhak untuk ditanggapi dan didiskusikan.

 

Bagi peserta lain yang tidak pernah mengikuti kegiatan di ruang blog ini, pada saat acaranya nanti agar menyerahkan secara tertulis (boleh tulisan tangan atau ketikan) kepada saya. Apabila ada pertanyaan, pendapat atau sanggahannya sama dengan yang sudah dibacakan duluan (sesuai urutan penyerahan), maka yang dibacakan duluan itulah yang berhak untuk didiskusikan.

 

Semua peserta yang hadir, boleh menyerahkan beberapa (atau banyak) pertanyaan yang lain (secara tertulis), walaupun saat itu sedang mendiskusikan pertanyaan, pendapat dan sanggahan dari seseorang.

 

Pertanyaan, pendapat atau sanggahan akan dibacakan dan kemudian diteruskan dengan adu argumentasi nanti, ditentukan sesuai dengan urutan yang masuk di ruang ini dulu. Jadi yang pertama mendapat kesempatan dibacakan dan mendapat kesempatan adu argumentasi ialah peserta yang posisinya paling atas pada ruang tanggapan blog ini hingga terus turun kebawah, seperti berikut : 1. Antoni, 2. Leo Juliawan, 3. Joyo S, 4. Dedi Ganedi, 5. Ompapang, 6. Asolim, dst sampai posisi paling bawah (kalau ada lagi) hingga pendaftaran ditutup pada tanggal penyelenggaraan nanti.

 

Pertanyaan, pendapat atau sanggahan peserta berikutnya yang akan dibacakan yaitu dari peserta yang hadir. Yaitu peserta yang tidak mengirimkan pertanyaannya di ruang ini, tetapi yang disampaikan langsung secara tertulis, yang akan dibacakan sesuai dengan urutan penyerahan ditempat acara kepada saya, setelah semua pertanyaan yang disampaikan melalui blog ini selesai dibacakan.

 

Bagi yang memberikan pertanyaan, pendapat serta tanggapan pada ruang (blog) ini, akan tetapi setelah disebut  namanya ternyata tidak hadir, maka dianggap tidak ikut serta. Sehingga pembacaan dilanjutkan dengan pertanyaan, pendapat atau sanggahan sesuai dengan urutan peserta selanjutnya, seperti yang telah dijelaskan diatas.

 

Semua pertanyaan, pendapat serta sanggahan yang disampaikan agar tidak jauh dengan metode atau teori, teknik, cara Blokath-Dothon untuk menutup Lusi seperti yang sudah saya sampaikan (lihat Arsip Mei 2007 judul : APA ITU BLOKATH DOTHON?).

 

Pertanyaan, pendapat, sanggahan yang menyimpang jauh dengan yang sedang didiskusikan, maka tidak akan ditanggapi atau kita lewat saja untuk mempersingkat waktu.  

 

Saat adu argumentasi boleh ngotot tetapi kita tetap diharuskan berkepala dingin serta mempergunakan kata2 yang santun.

Bagi yang tidak puas dengan hasil adu argumentasinya, maka dapat dilanjutkan dengan pertanyaan, pendapat atau sanggahannya setelah peserta terakhir selesai adu argumentasi yang disampaikannya. Begitu seterusnya hingga tuntas.

 

Saran saya, cek atau kontrol kesehatan dulu sebelum mengikuti DISKUSI BD nanti, agar kalau badan kurang sehat kita bisa berobat dulu, biar badan serta pikiran kita benar-benar sehat dan cemerlang.

 

Bagi peserta yang argumentasinya dapat mengalahkan argumentasi saya (atau apalah istilahnya?), maka dia berhak membawa pulang motor Suzuki New Smash milik saya.

 

DISKUSI BD secara terbuka nanti, akan digelar apabila surat permohonan presentasi yang saya sampaikan kepada Bapak Joko Kirmanto (Menteri Pekerjaan Umum), hingga akhir Juni 2007 nanti tidak ada tanggapan atau respon dari beliau.

Seandainya saya diberikan kesempatan untuk presentasi BD di hadapan BPLS atau Menteri P.U atau dihadapan instansi pemerintah lainnya yang berhubungan dengan penanggulangan Lusi, maka rencana DISKUSI BD tidak jadi atau batal digelar. Akan tetapi jangan khawatir, saya tidak akan melupakan kebaikan dari semuanya yang telah membantu dan menanggapi, walaupun tanggapannya yang berupa tantangan untuk saya jadikan cambuk semangat dan menambah keseriusan untuk teori atau metode yang telah saya sampaikan.

Solusi pengganti DISKUSI BD, suatu saat nanti bisa kita selenggarakan sebagai pertemuan (perkenalan) atau silaturahim. Atau ada agenda atau rencana lain lagi sehingga dapat kesempatan untuk memperebutkan hadiah motor milik saya. Harap sabar, pelan tapi pasti rencana acaranya akan saya beritahukan nanti saja setelah urusan pengajuan BD selesai hingga tuntas.

 

Saya yakin, dibalik memperebutkan hadiah, dari hati sanubari kita yang paling dalam, kita semua sebenarnya ingin membantu pemerintah (BPLS), ingin segera mencari solusi untuk menghentikan tragedy lumpur Sidoarjo, yang terus berkepanjangan hingga sudah lebih dari 1 tahun tetapi belum ada tanda2 akan berhenti.

 

Subhanallah!! Allahu Akbar!!! Ya Allah, berikanlah kepada kami kelapangan berfikir, agar kami dapat segera menghentikan semburan lumpur di Porong Sidoarjo. Kalau sudah kami temukan cara untuk menghentikannya, maka izinkanlah kami dan mereka yang berhubungan langsung dengan pekerjaan tersebut, yaitu BPLS untuk mengerjakannya. Lindungilah kami, ridhoilah kami dan selamatkanlah kami seluruh bangsa Indonesia, khususnya warga Sidoarjo dan sekitarnya, dari malapetaka yang lebih besar. Semua rahasia ada pada-Mu…. Kami hanyalah bak segelintir debu diatas alam jagad ini, tak ada kuasa selain Kuasa serta Izin-Mu. Luruskanlah kami semua dijalan-Mu, janganlah kami termasuk orang-orang yang dzolim dan sesat, amiiin….

 

Hidup kita di dunia ini tidak akan abadi, hanya sebentar, hanya selewatan, mari kita isi dengan amalan-amalan yang dapat menjadi bekal untuk di akhirat kelak setelah kita meregang nyawa, meninggalkan harta, teman, saudara, anak, istri, dan semuanya yang kita cintai.. Penyesalan tiada guna, jasad kita terkubur dengan hanya membawa kain pembungkus badan. Amal perbuatan kita selama hidup akan dimintai pertanggungjawabannya.

Allah akan memberikan satu diantara dua, sesuai dengan amal perbuatan kita, yaitu sorga atau neraka…..? Astagfirullah  al’azim……..

 

Orang yang menolong atau yang mempersulit sesamanya, insya Allah amal perbuatannya akan dibalas-Nya dan dilipatgandakan, serta kelak akan dimintai pertanggungjawabannya dihadapan Allah.

 

Contoh Balasan di dunia :

Banyak cerita yang tidak masuk diakal, jemaah haji yang mendapat teguran langsung saat menjalankan ibadahnya ditanah suci Mekah, balasan atau tegurannya sangat berhubungan dengan kelakuannya selama ditanah air.

Kejadian tersebut kita yakini bukan hanya terhadap  umat islam saja, akan tetapi pasti juga banyak yang dialami terhadap umat agama yang lain.

 

Selain itu, saya yakin diantara kita pasti pernah mendengar banyak cerita, atau mungkin pernah melihat langsung beberapa kali terjadi balasan-Nya kepada orang2 yang telah melakukan perbuatan baik ataupun buruk terhadap sesamanya, juga bahkan terhadap binatang mahluk Allah SWT.

 

Semoga kita semua diampuni segala dosa, baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja, baik yang besar maupun yang kecil, amiiin….

 

Tiada gading yang tak retak. Mohon maaf atas segala kekurangan yang saya sampaikan.

 

Salam dan terimakasih buat semuanya saja.

 

Bambang Bahriro.

 

Mohon maaf kepada semuanya, barangkali isi tulisan tidak sesuai dengan ruang pada blog ini.

Hanya sekedar mengisi waktu dengan ungkapan hati. Terutama untuk mengingatkan terhadap diri saya pribadi.

Terimakasih,-

12 Responses to Membahas LuSi dan berhadiah motor !

  1. BAMBANG BAHRIRO berkata:

    Buat semuanya saja.
    Info terakhir (pada tanggal 08/06/2007 Jam 10.30) dapat berita dari Bapak Meta Rudi sekretaris Staff Ahli Menteri Pekerjaan Umum, bahwa metode yang saya sampaikan ke Bapak Menteri sudah turun dan sudah dikirim pada tanggal 28 Mei 2007 ke :

    Bapak ADI SARWOKO
    Sekretaris BPLS
    Jl.Gayung Kebonsari No.50
    Surabaya Telp. 031. 8290997

    Bagi yang punya teman di BPLS, atau barangkali BPLS sendiri membaca blog ini, tolong mohon disampaikan dan ditindaklanjuti permohonan presentasi dari kami Masyarakat Peduli Energi, agar BPLS mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan metode yang kami sampaikan.

    Yth.Mas Syaefurrachman,
    Bagaimana mas? Tolong di tindaklanjuti, saya percayakan sepenuhnya kepada mas Fur, kita bisa minta bantuan teman2 disana untuk menanyakan/memonitor perjalanan surat pengajuan METODE BLOKATH-DOTHON UNTUK MENUTUP LUMPUR LAPINDO. (sampul/jilidnya berwarna biru).
    Terimakasih.

  2. BAMBANG BAHRIRO berkata:

    O ya pak Arsolim, ada tambahan sedikit.

    Walaupun seandainya tekanan semburan LuSi saat ini sama dengan atau lebih besar dari tekanan semburan seperti kejadian di CMB-10 atau saat blow out di Pasirjadi Subang, akan tetapi yang jelas tekanannya masih bisa di diukur (bukan sebesar tekanan atau meledaknya gunung meletus). Jadi metode Blokath-Dothon insya Allah dapat mengatasi tekanan LuSi.
    Terimakasih.

    Maaf kepada semuanya, kalau nanti telat membalas, karena selama 10 hari kedepan saya tidak bisa buka internet.
    Kalau ada info yang sangat penting, barangkali ada berita penting dari temannya Bapak Dedi Ganedi mohon disampaikan melalui HP saya 0852 2121 6555.

    Terimakasih atas kebersamaan dari semuanya.

  3. BAMBANG BAHRIRO berkata:

    Yth. Pak Arsolim, seperti yang diberitakan serta yang sudah kita ketahui bersama bahwa diameter ring I (pusat titik semburan utama) kalau tidak salah kurang lebih 50 meter. Dan untuk masalah perhitungan biaya, sudah saya sampaikan di tulisan terdahulu, bahwa saya hanya mempunyai gagasan metode. Seandainya metode yang saya buat tersebut setelah didiskusikan ternyata memenuhi syarat atau layak untuk dipakai, maka baru kita hitung perkiraan biayanya.

    Saya yakin bagi orang2 ahli yang berhubungan dengan bidang konstruksi, pasti sudah bisa membayangkan atau gambaran seberapa besar biayanya seandainya membuat kubah beton dengan diameter katakanlah 60 s/d 80 meter dengan ketebalan kurang lebih 60Cm serta ketinggiannya disesuaikan kondisi lumpur saat ini.

    Menurut hemat saya seandainya metode BD bisa dipakai, maka untuk ketinggian lumpur di R-1 bisa kita turunkan serendah-rendahnya. Mungkin lebih effisien kalau tanggulnya kita turunkan, yang tadinya tanggul R-1 = 20 meter (saat ini) kita buat hingga 5 bahkan bisa 3 meter dari permukaan tanah. Mungkin pernyataan saya ini membingungkan Pak Arsolim dan yang lainnya.

    Mari kita sadari, bahwa kita ini mahluk yang diciptakan oleh Allah yang sempurna. Kita diberi akal. Akal seseorang berbeda-beda. Tetapi untuk metode BD saya tidak merasa luar biasa dari pada yang lain. Hanya saja mungkin…, karena belum terpikirkan oleh yang lain. Padahal sih semua pekerjaan yang menyangkut dengan teknik BD tidak sulit, sederhana, tidak menjelimet atau ruwet. Apalagi yang menanganinya para ahli konstruksi.

    Untuk lebih hemat lagi dan untuk sekedar pembuktian kebenaran atau kelayakan, kita bisa coba dulu metode Blokath-Dothon yang saya sampaikan kepada pemerintah itu diterapkan pada semburan yang kecil dulu saja. Kalau ada, yang ketinggian lumpurnya masih rendah dengan semburannya juga belum membesar, sehingga kubahnya kita buat cukup sebesar pos jaga satpam.

    Sebenarnya teorinya sangat sederhana. Setiap semburan yang keluar sudah pasti dia ada tekanan. Tekanan itu sebenarnya bisa kita ukur dengan sangat akurat setelah kubah itu dipungsikan untuk menghentikan aktifitas semburan didalamnya. Manometer yang kita pasang pada kubah akan menunjukan seberapa besar tekanan yang sebenarnya. Untuk mengetahui tekanan yang sebenar-benarnya atau yang akurat, dapat dilihat pada jarum manometer setelah valve yang kita pasang pada pipa outlet kita tutup.
    Kalau semburannya masih kecil mungkin hanya cukup dengan satu pipa kecil saja dengan diameter 6”. Untuk itu tergantung volume atau debit lumpur yang keluar dari aktifitas semburan yang akan kita tutup.
    Jarum manometer perlahan akan naik dan akan berhenti pada ketinggian tekanan yang sebenarnya. Pada saat jarum manometer itu berhenti, maka aktifitas semburan didalam kubah juga pasti berhenti. Sama sekali tidak akan ada aktifitas semburan, terkecuali valvenya kita buka lagi. Cara membuka valve jangan sekaligus tapi harus bertahap (sedikit-sedikit).

    Sebelum kita mengerjakan pembuatan kubah beton dengan ukuran yang diinginkan, maka para ahli konstruksi sudah dapat memperkirakan atau menghitung berapa berat keseluruhan pada kubah tsb pada saat beton kubah sudah benar-benar kering.
    Kita umpamakan berat kubah 5000 Kg. Maka pada saat kita menutup valve, kita harus perhatikan jarum pada manometer yang kita pasang pada kubah. Seandainya jarum pada manometer berhenti pada angka dibawah 5000 Kg, maka diyakini atau dipastikan aktifitas semburan didalam kubah berhenti total.
    Akan tetapi seandainya jarum manometer pada saat valve kita tutup, jarum naik terus dan hampir ke angka 5000 Kg, maka valve harus kita buka kembali dengan perlahan. Kalau kita tidak membuka valvenya, dan jarum manometer melewati angka 5000 kg, ya pasti kubah itu akan terangkat oleh tekanan didalamnya.
    Supaya kubah itu tidak bisa terangkat oleh tekanan dari dalamnya, maka kita tambahkan beban diatas kubah itu. Umpamanya kita tambahkan sekarung pasir yang beratnya 100Kg. Kemudian kita tutup lagi valvenya dengan langkah2 seperti diatas. Seandainya jarum manometer berhenti pada angka 5009, maka kubah beton itu akan berhasil menghentikan aktifitas semburan didalamnya. Dan sebenarnya kalau beban itu kita hanya memberi 10 Kg pasir saja sudah cukup. Atau katakanlah kalau tekanan semburan itu 5009 Kg, maka dengan beban seberat 5009 Kg lebih satu ons saja tekanan atau semburan itu akan berhenti.

    Tekanan yang keluar dari perut bumi seperti kejadian di Sidoarjo itu, sebenarnya tidak sedahsyat tekanan pada semburan gunung meletus. Sekedar untuk mengingatkan bahwa tekanan gas atau minyak yang begitu besar pada sumur pemboran, tekanannya akan berhenti pada ketinggian yang ditunjukan oleh jarum pada manometer yang dipasang pada X-mastree. Jadi saat semua valve pada X-mastree dalam keadaan tertutup, maka tidak ada aktifitas didalamnya.

    Perlu diingat lagi, bahwa tekanan yang ditunjukan oleh manometer pada X-mastree akan berhenti pada satu angka sebagai penunjukan kekuatan tekanan yang sebenarnya. Jarum pada manometer itu akan berhenti pada satu angka sebagai petunjuk kekuatan tekanan, dia tidak akan terus bergerak naik terus hingga manomter itu jebol kan? Penunjukan jarum pada manometer akan berbeda-beda sesuai dengan jepitan atau bean (maaf kalau salah tulis). Alur atau aliran aktifitas semburan lumpur yanag terjadi saat ini juga berbeda-beda. Sehingga tekanan semburan pada pusat R-1 saat ini pasti akan jauh berbeda dengan tekanan atau semburan baru yang baru muncul kepermukaan. Alur atau lubang formasi semburan lumpur itu merupakan jepitan atau bean, sehingga pasti kekuatan tekanan semburannya jauh lebih kecil dengan kekuatan tekanan didalam sana.
    Apalagi tekanan atau semburan yang aktifitasnya kecil atau hanya keluar gelembung-gelembung tidak sedahsyat blow out pada pemboran pertamina seperti di lokasi CMB-10 atau di Pasirjadi Subang. Tentunya kuat tekanan atau semburan pada kejadian saat ini di Porong Sidoarjo tidak sebesar kejadian di CMB-10 atau Pasirjadi Subang. Terlebih semburan yang keluarnya itu hanya sejenis lumpur yang pekat. Lain halnya dengan alur atau tempat mengalirnya lahar pada gunung meletus yang lubang formasinya jelas sudah pasti lebih besar.
    Seperti yang sudah saya sampaikan pada tulisan saya sebelumnya, saya mengatakan bahwa kawah gunung juga bisa kita tutup dengan metode Blokath-Dothon. Tentunya kawah yang aktifitasnya dan ukurannya kecil seperti kawah si Kidang di Dieng yang memungkinkan bisa untuk ditutup.

    Hanya sekedar ilustrasi, kita pasti pernah melihat orang yang mengecek kebocoran pada ban mobil atau ban motor di tempat tambal ban. Sebelum tukang tambal itu melakukan penambalan pada yang bocor, dia isi terlebih dahulu ban itu dengan angin atau tekanan yang kuat, agar dia bisa melihat dimana letak kebocorannya. Setelah dilimbang, dia baru akan menemukan dimana letak kebocorannya. Kita tahu, lubang kebocoran itu cukup hanya ditutup atau ditusuk dengan batang lidi atau batang korek api saja. Bahkan kalau lubang kebocorannya kecil, kita cukup menutupnya hanya dengan ujung jari kita saja. Saat kita menekan agak kuat ujung jari kita kepada lubang kebocoran, maka dipastikan kebocoran tersebut berhenti, padahal tekanan didalamnya sangat begitu besar.

    Wah… sudah lumayan pegal juga nih pak Arsolim.. Tapi jangan hawatir.. dengan senang hati saya sampaikan ini semua demi untuk bangsa dan negara kita tercinta ini. Semoga penjelasan serta ilustrasi sederhana dan sedikit melelahkan tersebut diatas dapat memberikan gambaran, semoga teknik atau metode Blokath-Dothon dapat dipertimbangkan untuk dipakai menghentikan si LuSi.

    Seandainya setelah diperhitungkan biayanya tidak ekonomis, ya.. lebih baik tidak usah dipaksakan. Tapi menurut saya, biaya 600 miliar untuk cerobong orang jepang akan bisa lebih hemat lagi apabila dengan metode Blokath-Dothon.

    Sekian saja dulu bapak Arsolim, terimakasih atas tanggapannya.

    Oya untuk bapak Dedi Ganedi, sekedar informasi, surat pengajuan saya yang ditujukan kepada Bapak Menteri Pekerjaan Umum nomor agendanya 2572 (sesuai informasi dari Bapak Rusman T.U.Menteri P.U), mohon disampaikan info tsb kepada teman Bapak, barangkali bisa membantu untuk mengecek atau memberitahukannya kepada Bapak Menteri. Terimakasih.

    Salam buat semuanya,

    Bambang Bahriro————————

  4. ompapang berkata:

    Pak Dedi & Pak Usil, beliau-beliau sangat sibuk,membaca proposal yang masuk saja sudah menyita waktu kok disuruh baca blog ini. Belum lagi kalau pakai gambar. Pokoknya kita enjoy saja disini. Kalau pak Dedi ketemu staf ahli Menteri PU, tempo hari saya juga ketemu sama “Pak Djoko Kirmanto”, saya pangling ( lupa-lupa ingat), terus saya menyapanya : “Lho, Bapak kan Pak Djoko Kirman To ?Kok disini ? (Bapak itu diam saja ,mungkin nggrundel ,”Jenengku dudu JOKO KIRMAN” )

  5. usil berkata:

    Oh! Makasih pak Dedi. Pokoke saya dan pak Dedi tinggal
    tunggu komisi dari pak Dhe, namanya juga usaha ha…ha…

  6. Dedi Ganedi berkata:

    Usil, sudah saya sms. Tapi saya ragu apa sempat beliau mambaca semua tanggapan dalam blog ini. Orangnya sibuk banget, bukan hanya di PU.

  7. Arsolim berkata:

    Yth P. bambang mohon tanggapannya, terus terang kita2 ini belum jelas benar, bagaimana pelaksanaan pembuatan kubah beton yang bapak maksudkan, menurut perkiraan bapak berapa lebar bentangan kubah beton tersebut dan berapa puluh/ratus meter diameter tangki betonnya ?, saya hanya berpikir di-bangunan yang punya bentangan luas tiang2nya akan memakai besi WF atau besi H, kalau misalnya mau dibikin seperti stadion sepakbola raksasa seperti yang di Inggris atau Itali itu, apakah tidak membutuhkan biaya Trilyunan Rupiah mohon dipikirkan juga masalah biaya ini?

  8. usil berkata:

    Pak Dedi! tanyain dong ke teman bapak itu: Apa pernah membaca
    blog ini? Kalau belum, tolong rekomendasikan ya pak Dedi. Thanks.

  9. Dedi Ganedi berkata:

    Pak Bambang, saya pada malam minggu tanggal 2 Juni bertemu dengan teman saya, salah seorang dari staff ahli menteri PU, tentunya bukan untuk membicarakan masalah lumpur Lapindo, di sela-sela pembicaraan, saya menanyakan apakah sudah membaca proposal bapak Bambang Bahriro. Menurut teman saya, banyak sekali proposal yang masuk termasuk juga dari paranormal, jadi belum sempat membaca proposal pak Bambang. Diantaranya, hanya untuk mencari dana saja.

    Saya akan coba hubungi beliau agar membaca tulisan Pak Bambang bahriro.

  10. BAMBANG BAHRIRO berkata:

    Yang Terhormat Pak Dhe Rovicky.
    Terimakasih Membahas LuSi berhadiah Motor sudah dimuat.
    Dan untuk tulisan dibawah ini, rencananya untuk membalas tanggapan pada judul RI Jajaki Intensif Teknologi Jepang Atasi Semburan Lumpur Lapindo.
    Tapi setelah saya pikir2, mungkin menarik juga ditampilkan di halaman depan lagi dengan judul dibawah ini :
    (Sayang sekali pak Dhe, akses e-mailnya rada telmi, ga masuk2, jadi saya kirim saja ke ruang tanggapan ini. Kalau mungkin bisa dipindah kehalaman depan, itu saya serahkan kepada kebijakan dari Pak Dhe, Terimakasih).

    ————————————————————————————–

    Yang terhormat Bapak Joko Kirmanto
    (Menteri Pekerjaan Umum RI)
    MANA JANJIMU PAK?

    Oleh : Bambang Bahriro (MPE=Masyarakat Peduli Energi)

    Yang mulia Bapak Menteri, Kalau teknologi Jepang gagal lagi , coba saja pakai metode Blokath-Dothon (BLOkir, seKAT, seDOT, beTON). Saya yakin betul Bapak sudah membacanya dan mungkin sudah mendiskusikannya dengan para staff Bapak. Sebagai info untuk para pembaca Tekniknya ada di arsip bulan Mei 2007 dengan judul “APA ITU BLOKATH-DOTHON?”
    Bapak Menteri, mohon maaf kalau boleh saya menyampaikan saran untuk Bapak, semoga Bapak berkenan menerima saran dari saya :
    Menurut hemat saya, lebih baik dari sekarang Bapak sama sekali jangan memakai metode yang tingkat keberhasilannya masih belum yakin betul bisa berhasil 100%.
    Kenapa siii…h? Ketinggian cerobong sampai 40 meter? tekanan dari perut bumi itu kan akan tetap menekan dan luber dooong…, jalannya aliran lumpur itu akan tetap mencair kecuali kalau ditutup rapat sama sekali. Saya hanya mengira-ngira, teknik itu mengharapkan tekanan dari dalam seimbang dengan ketinggian 40 meter. Waa….h maaf ya…. Itu hanya spekulasi! Apakah sampai sekarang ini sudah ada yang dapat mengukur berapa tekanan yang sebenarnya secara akurat cairan LuSi yang nerobos keluar bumi dari dalam sana? Belum ada kan? Insya Allah metode Blokath-Dothon bisa menghitung secara akurat berapa tekanan yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu saya yakin betul tingkah si LuSi bisa kita hentikan. Ingin bukti? Panggil dong saya bapak Menteri…. Jangan gengsi, jangan ragu dan jangan takut terpukul oleh status sosial dan latar belakang pendidikannya si Bambang Bahriro Pak……!?

    Saya dikasih tahu sama teman yang rajin mengikui berita si LuSi. Bahwa metode saya atau teknik saya dipakai oleh Kontraktor dari Jepang. Saya memang tidak tahu secara keseluruhan beritanya. Saya hanya membaca sepintas tentang kata cerobong baja dari blog ini. Bukannya tidak sempat membaca berita selengkapnya metode dari orang Jepang itu, akan tetapi karena waktu yang betul2 sangat terbatas, serta tidak setiap saat atau setiap hari saya bisa ke warnet. Apanya sih yang sama? Prinsip kerjanya atau metodenya? Kalau betul2 ada kesamaan teknik atau metode yang dipakai oleh kontraktor Jepang itu, saya sangat bersyukur? Walaupun design atau bahannya yang mungkin dibuat lain atau tidak disamakan atau tidak persis dengan yang saya buat. Tetapi ide dasarnya tetap dari saya. Asal betul2 itu tidak bermaksud mencuri ide dari orang Indonesia? Atau ada orang Indonesia yang ikut main? Karena tahu persis dengan metode Blokath-Dothon yang sudah saya sebar kemana-mana? Maaf bukannya suuzon (maaf kalau salah menulis, suuzon yang saya maksudkan adalah berburuk sangka) akan tetapi seperti yang sering diberitakan bahwa orang kita memang biasanya seperti itu. Dengan tekniknya yang sama dan hanya design dan bahannya saja yang tidak disamakan dengan aslinya yaitu metode Blokath-Dothon. Jujur saja, sejauh ini saya masih belum tahu persis apanya yang sama antara metode kontraktor Jepang dengan metode Blokath-Dothon, seperti yang diceritakan oleh teman saya? Atau itu hanya membuat GR hati saya saja.
    Saya sih berbesar hati saja seandainya metode saya dipakai oleh siapapun. Hanya saja kalau memang benar itu terjadi, kenapa ya saya tidak dilibatkan? Apa karena Gengsi? Atau takut, malu, merasa terpukul (terpukul ilmunya) oleh seorang satpam? Oleh seorang yang hanya lulusan STM? Ya sudah… tidak apa2 saya iklas ridho.. Saya do’akan dari hati saya yang tulus iklas “Semoga berhasil”.

    Saya terlanjur bertekad untuk mempertaruhkan motor saya untuk menggelar acara DISKUSI BD (BD=Blokath-Dothon). Saya ingin metode yang saya buat benar-benar bisa berhasil 100%. Bukan untuk gaya-gayaan atau sombong-sombongan, apalagi mencari sensasi. Sama sekali bukan untuk itu. Akan tetapi terutama demi untuk masyarakat Sidoarjo dan untuk membantu BPLS.

    Kepada Yang Terhormat BPLS dan kepada Bapak Joko Kirmanto Menteri Pekerjaan Umum.
    Kita harus menghargai karya cipta atau gagasan dari anak bangsa, jangan melihat latar belakang pendidikannya, pengalamannya, atau status sosialnya, akan tetapi dengar dulu dan lihat dulu apa yang disampaikannya. Betul tidaknya, masuk akal atau tidaknya atau rasional atau tidaknya, logis tidaknya, dapat dinilai dan dipastikan hanya dengan cara diskusi seperti yang pernah Bapak Menteri janjikan kepada saya. Bapak pasti masih ingat saat acara Pro Publik di TVRI tanggal 11 April 2007. Rekaman gambar dan suara Bapak masih saya simpan sebagai bukti dan untuk mengingatkan kepada Bapak. (CD rekaman akan segera saya kirimkan kepada Bapak).
    Atau Bapak Menteri mau menunggu dulu sampai acara DISKUSI Untuk UMUM, yang akan saya gelar pertengahan bulan Juli nanti? Bapak bisa baca pada tulisan saya tanggal 6Juni2007 yang berjudul Judul “Membahas LuSi dan berhadiah motor” Apa tidak kelamaan? Sehingga Bapak Menteri dan BPLS akan memakai tenaga dari luar negeri? Yang sebenarnya belum diyakini tingkat keberhasilannya? Hanya sekedar ingin mencoba? Yang sebenarnya metodenya hampir sama atau ide dasarnya dari Blokath-Dothon yang kita INDONESIA punya? Apa Bapak tidak BANGGA di negeri sendiri ada yang mampu mengatasi LuSi? INDONESIAAA… lho Pak…??! Bukan Bambang Bahrironya…….

    Siapa bilang Blokath-Dothon bukan proyek? Dalam situasi dan kondisi LuSi seperti sekarang ini tentunya juga akan memakan biaya yang tidak sedikit. Tetapi yang terpenting mudah2an nama INDONESIA akan menjadi harum dan menjadi andalan didunia. Sekali lagi kalau orang INDONESIA sendiri bisa, kenapa harus memakai tenaga dari luar? Kalau Bapak Menteri atau BPLS memaksakan diri untuk tidak mendengarkan gagasan2 dari anak bangsa sendiri, maka teman2 dan bahkan hampir dipastikan semua orang akan mengatakan permainan proyek LuSi (mohon maaf) “TERLALU KASAR”.
    Kita semua dapat menilai dan melihatnya ……… yah.. pak….., saya tidak mau mengatakan hal yang terlalu jauh, sehingga kami jadi suuzon (berburuk sangka). Yang terpenting sekarang terserah kepada Bapak dan BPLS bagaimana caranya supaya mendengarkan dan mendiskusikan gagasan2 dari anak bangsa INDONESIA, yang dianggap mampu dan punya keyakinan tingkat keberhasilannya 100%, termasuk metode yang telah saya sampaikan kepada Bapak. Saya hanya menagih JANJI dari Bapak untuk mendiskusikan gagasan yang telah saya sampaikan kepada Bapak. Jangan sampai kami semua bertambah keyakinan kalau suuzon yang diperkirakan ternyata benar adanya…..

    Mohon maaf kalau ada ungkapan atau kata-kata saya yang tidak berkenan dihati Bapak Menteri.
    Semua yang saya sampaikan hanya sekedar masukan serta untuk mengingatkan kepada JANJI Bapak kepada saya, yang mungkin hingga kini Bapak sedang sibuk mengintensipkan usulan metode dari Jepang.

    Hormat saya,

    Bambang Bahriro————————————————

    Maaf Mbak Ova (T.U. Menteri Pekerjaan Umum), mohon tolong di print atau beritahukan pesan saya ini kepada Bapak Menteri, jangan sampai Bapak tidak tahu. Kita semua merasa turut prihatin atas keraguan dari pemerintah terhadap kemampuan anak2 bangsa INDONESIA sendiri.
    O ya Mbak, CD rekaman Bapak Menteri saat acara Pro Publik di TVRI tanggal 11 April 2007 yang memberikan petunjuk agar metode saya disampaikan kepada beliau serta mengajak untuk mendiskusikannya. CD rencana akan saya kirimkan hari ini. Mohon diterima dan mohon disampaikan kepada Bapak Menteri.
    Terimakasih.-

    .

  11. RIrawan berkata:

    Pak Bambang Bahiro, perhitungan dan angka-angka yang dihasilkan dari perhitungan itu penting, karena hanya dari angka-angka itulah kita akan dapat mengatakan atau “meramalkan” dengan hampir pasti berdasarkan hukum alam, tentang apa yang bakal terjadi dari pelaksanaan metode yang Bapak rancang.

    Tidak perlu pakai taruhan motor.
    Dengan pemaparan urutan perhitungan yang rinci hingga tiba pada angka terakhir yang dapat mengesahkan kesimpulan Bapak, maka itu cukup untuk kita dapat meyakini, apakah metode yang Bapak usulkan mengandung peluang berhasil atau tidak.

    Saya belum sempat membaca konsep Bapak secara mendalam saat ini, tetapi akan saya usahakan.

  12. Rovicky berkata:

    TAMBAHAN Dari Pak Bambang B:
    JAWABAN untuk ompapang dan pak Asolim yang menanggapi tulisan saya bulan Mei 2007 tentang “APA ITU BLOKATH-DOTHON.:
    Maaf kepada semuanya, saya tidak setiap hari buka internet, jadi harap maklum kalau jawaban atau tanggapan dari saya terlambat dibalas. Terimaksih,-
    Untuk Ompapang sekaligus juga untuk pak Asolim, pertanyaan kedua-duanya sangat bagus.
    Coba bapak-bapak baca kembali tulisan saya, bapak bisa buka arsip bulan Mei 2007 dengan judul APA ITU BLOKATH DOTHON? Semua aspek keselamatan kerja sudah dipikirkan, terutama kemungkinan bencana alam tanah amblas dll. Suatu saat Ketua MPE (Masyarakat Peduli Energi) pernah memberitahukan kepada saya bahwa kondisi saat itu tanggul utama sudah mencapai ketinggian 13 meter, bagaimana? Saya membalas dengan mengatakan “Saya tetap optimis metode BD bisa dikerjakan. Selagi kita masih hidup, pasti kita masih diberikan AKAL”
    Buat Ompapang, semua yang ditanyakan sebenarnya sudah terpikirkan. Sayangnya gambar ilustrasi belum bisa terkirim. Sehingga ompapang masih meraba-raba gambaran dari tukisan saya di bulan Mei 2007. Tidak salah sih,.. Kalau ompapang sudah tahu gambarnya, pasti ompapang tidak akan bertanya semuanya. Saya bilang sabar belum bisa balas, bukan berarti belum ada jawabannya, akan tetapi belum ada waktunya. Perlu diketahui saya buka internet tidak setiap hari. Dan saya juga mengerjakan kegiatan lain selain menjadi satpam yang bergaji pas-pasan. Untuk mencukupi keluarga saya alhamdulillah saya mempunyai kegiatan sambilan kecil-kecilan yang tidak mengganggu kedinasan dan tentunya halal.
    Pak Asolim Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya semburan baru ditengah-tengah Ring 1 & 2 (R1 & R2), sejak awal pekerjaan, kita bisa memakai konstruksi plat disetiap sisi R1 & R2 serta dasar, termasuk untuk pondasi betonnya. Selain juga untuk menahan rembesan atau bocoran dari R1 & R2. Sehingga pekerjaan mbeton tidak akan terganggu.
    Apa perlu saya jelaskan secara teknisnya disini Pak Asolim? Kalau menurut saya, semua yang aktif disini bukan orang sembarangan, pasti mempunyai bayangan atau gambaran cara memasang atau mengerjakan konstruksi plat yang saya maksudkan. Banyak cara, tergantung masing-masing mengilustrasikannya. Insya Allah saya buat dengan semudah mungkin. Agar tidak penasaran, Bapak bisa ikutan DISKUSI BD yang insya Allah akan saya gelar apabila surat permohonan presentasi metode BD yang ditujukan kepada Bapak Menteri Pekerjaan Umum tidak mendapat respon.
    Sebagaimana yang telah saya jelaskan pada tulisan di Bulan Mei, bahwa kemungkinan terjadinya tanah amblas, yang amblasnya luar biasa kita anggap bencana alam (force majeur). Apapun metode yang akan dipakai oleh BPLS, semuanya menghadapi kemungkinan tanah amblas. Penanganannya tentu saja akan sulit.
    Insya Allah Metode BD akan bisa mengatasi tanah amblas yang ringan (bukan berat atau force majeur).
    Ompapang, dari tulisan terdahulu saya katakan, kalau kemungkinan munculnya semburan2 baru umpamanya terjadi dirumah penduduk harus segera kita tangani dengan teknik BD agar lebih efisien. Semua metode yang ditawarkan kepada BPLS adalah untuk menghentikan semburan utamanya. Walau dengan cara menghentikannya sekaligus atau pelan2. Kemungkinan timbulnya semburan baru itu pasti akan terjadi. Namun dengan metode BD akan lebih mudah dan efisien menutupnya. Karena semburan yang baru muncul tidak akan langsung membesar dan tidak mungkin menyemburnya seperti Gunung Meletus. Sudah beberapa kali terjadi kejadian semburan baru, namun tidak langsung membesar.
    Sebagaimana semburan utama yang sekarang bertambah dahsyat, itu awalnya kecil-kecil saya. Karena terlambatnya penanganan dan kemungkinan diperkirakan kejadiannya atau tidak diduga akan terjadi seperti sekarang ini. Maka saya berharap BPLS jangan salah dalam memilih metode yang ditawarkan. Karena kalau gagal lagi, bencana alam yang sangat mengerikan pasti sudah siap-siap menunggu untuk membuat kita sadar. Bahwa kejadian itu pastinya akan membuat senang beberapa orang saja, sementara banyak orang yang SANGAT mederita.
    Salam,
    Bambang Bahriro.——————————————————

Tinggalkan Balasan ke usil Batalkan balasan