Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional

22/10/08 18:04
Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional
Jakarta (ANTARA News) – Para geolog internasional sepakat bahwa semburan lumpur panas di Sidoarjo, Jawa Timur adalah “mud volcano” yang merupakan produk remobilisasi sedimen dan aliran fluida di wilayah cekungan bumi yang lemah, karena itu semburan itu tidak bisa ditutup.

Untuk itu, harus segera ada kerja sama dan saling berbagi data agar penyimpulan pemicu semburan lumpur itu menjadi benar, kata Dr. Christopher Jackson, geolog dari Imperial College London, seperti dikutip siaran pers Lapindo Brantas Inc di Jakarta, Rabu.

Kesepakatan itu muncul dalam konferensi bertema “Subsurface Sediment Remobilization And Fluid Flow in Sedimentary Basins” yang diselenggarakan The Geological Society di London, Inggris, Rabu.

Dalam siaran pers itu dikatakan, selama ini, beberapa geolog internasional seperti Richard Davies dari University of Durham, Inggris, Mark Tingay dari University of Adelaide, Australia, dan Michael Manga dari University of California, Berkeley, AS, menyimpulkan bahwa semburan lumpur itu dipicu oleh kegiatan pengeboran sumur Banjar Panji I (BJP I) milik Lapindo Brantas Inc.

Davies juga yakin bahwa lumpur itu adalah sebuah “mud volcano” yang merupakan hasil remobilisasi sedimentasi laut jutaan tahun lalu.

Dalam konferensi tersebut, geolog PT Energi Mega Persada, Bambang Istadi, yang menjadi pembicara asal Indonesia, menegaskan bahwa semburan lumpur itu bukan disebabkan oleh “underground blowout”.

“Ini berdasarkan empat fakta yang ada pada data autentik yang dimiliki Lapindo,” kata Bambang.

Menurut Bambang, data rekaman tes temperatur dan sonan selama 50 hari terhadap sumur BJP I menunjukan hasil menolak fenomena “blowout”. Analisa suhu pada kedalaman 9000 kaki sumur adalah 140 derajat F, sedangkan suhu fluida di atas permukaan justru 200 derajat F.

“Ini membuktikan bahwa sumur tidak terkoneksi dengan lumpur yang menyembur. Juga berdasarkan tes sonan tidak ada suara bising di dalam sumur,” jelas Bambang.

Fakta-fakta berikut yang diungkapkan Bambang adalah tidak ada luberan, gas, “steam” (uap air), ataupun lumpur yang keluar dari sumur BJP ketika dibuka. Kemudian, melalui proses “re-entry” diketahui bahwa mata bor tidak jatuh, walau semburan yang berjarak 200 meter dari sumut BJP I, itu sudah berlangsung satu setengah bulan.

“Bila terjadi underground blowout, pasti mata bor itu jatuh karena material lumpur yang keluar sudah jutaan ton,” ungkap Bambang seeprti dikutip siaran pers itu.

Fakta lain yang diungkap Bambang adalah tidak ditemukan “systhetic oil based drilling” dalam tes diberbagai titik survei semburan.

“Semua fakta menunjukkan sumur BJP I masih sehat dan tidak terkoneksi dengan semburan,” jelasnya.

Sementara itu, Richard Davies, yang juga menjadi penyelenggara konferensi tersebut, mengaku terkejut atas temuan itu. Dia langsung merespons dengan menyediakan diri bekerja sama dengan pihak Lapindo Brantas.

“Saya baru pertama kali ini bertemu dengan Bambang Istadi, ya di London ini,” ucapnya.

Perdebatan teknis antar geolog dunia mengenai semburan lumpur itu akan berlanjut pada konferensi internasional di Cape Town, Afrika Selatan, pada 26 – 29 Oktober 2008, yang diselenggarakan American Association of Petroleum Geologists (AAPG).(*)

COPYRIGHT © 2008

6 Responses to Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional

  1. yo uwis nek ngono, tunggu aja lumpurnya habis, gerong gangnya kosong, daya dukung geronggang terhadap beban diatasnya menurun drastis, dan…….seluruh wilayah ambleg kekedalaman yang tidak kita ketahui.
    Semoga saja, kita bisa do something, agar kita jangan jadi yang momor satu dalam membuat “man made dissaster” ! Tetapi, jadilah yang nomor satu dalam “doing something worthy for mankind”.
    Istilah slebritinya: “why should be follower, if you can be trendsetter”!

  2. anonim berkata:

    Dalam konferensi tersebut, geolog PT Energi Mega Persada, Bambang Istadi, yang menjadi pembicara asal Indonesia, menegaskan bahwa semburan lumpur itu bukan disebabkan oleh “underground blowout”.
    ===========================================
    EMP kan group ny bakrie jg

  3. tito berkata:

    hasil Konferensi para ahli Geologi di London 21-22 Oktober 2008.
    Gerakan Menuntut Keadilan Korban Lapindo telah mengkonfirmasi kepada Richard Davies, geolog, yang dinyatakan oleh Lapindo dalam siaran persnya bahwa dia “yakin
    bahwa Lusi adalah sebuah mud volcano yang merupakan hasil remobilisasi
    sedimentasi laut jutaan tahun lalu” adalah tidak benar dan Richard Davies tetap
    menyatakan dalam konferensi tersebut bahwa Lumpur Lapindo disebabkan oleh
    operasi pemboran.
    Lapindo juga menyatakan bahwa para geolog sepakat bahwa semburan lumpur panas di Sidoarjo adalah mud volcano yang merupakan produk remobilisasi sediment
    dan aliran fluida di wilayah cekungan bumi yang lemah. Karena itu, semburan
    lumpur Sidoarjo (Lusi) tidak bisa ditutup. Faktanya, konferensi ahli geologi
    dengan tema “Subsurface Sediment Remobilization And Fluid Flow in Sedimentary Basins” tersebut tidak pernah mengeluarkan kesimpulan resmi seperti yang diklaim oleh Lapindo Brantas melalui siaran persnya.
    (diambil dari milist lingkungan)

  4. LUSI MANDHEG berkata:

    Boleh saja dibilang LUSI nggak bisa dihentikan, tapi kenyataannya kalau lihat gambar satelit terakhir, asapnya udah kecil sekali, dan lubang kawah yang mengeluarkan lumpur kelihatan mengecil setengahnya (kurang dari 100m). Berarti berhenti sendiri dong LUSI nya???

  5. ajisaka berkata:

    Bambang Istadi, yang menjadi pembicara asal Indonesia, menegaskan bahwa semburan lumpur itu bukan disebabkan oleh “underground blowout”.

    ——-

    sampean ki kok ngeyel ae ta kang. 90% ahli mengatakan itu akibat kesalahan drilling, kok sampean ngeyel. dibayar piro pean karo lapindo.

  6. Mas KArebet berkata:

    “Lumpur Lapindo Tidak Dapat Ditutup, Kata Geolog Internasional”
    =====================================

    🙂 Yang dapat tutup adalah Lapindo-nya, bukan lumpurnya 🙂

Tinggalkan komentar