RADAR SIDOARJO Rabu, 30 Mei 2007
PEMERINTAH sangat lamban dalam menangani semburan lumpur panas Lapindo. Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Barisan Nasional (Barnas) kemarin menyesalkan terkatung-katungnya penyelesaian masalah sosial bagi korban lumpur.
Tokoh-tokoh yang hadir di pengungsian Pasar Porong Baru (PPB) kemarin adalah mantan Gubernur Jatim H M. Noer, mantan cawapres Salahuddin Wahid, Sekjen Barnas Haryono Kartohadiprojo, Ketua Umum Barnas Prof Subroto yang juga mantan menteri, Kemal Idris, dan Kharis Suhud. Para pemimpin yang dikenal masyarakat itu bertemu dengan para pengungsi. “Terus terang, kami prihatin dengan kondisi seperti ini,” ungkap Sekjen Barnas Haryono Kartohadiprojo.
Haryono pun berjanji meminta presiden untuk lebih tegas menangani persoalan lumpur Lapindo, terutama masalah ganti rugi untuk warga. “Jangan terus mengambang seperti ini,” kritiknya.
Setelah melihat kondisi pengungsi dan mendengar sejumlah keluhan mereka, Salahuddin Wahid yang biasa disapa Gus Solah juga menyatakan keprihatinannya. “Saya tahu, banyak permasalahan yang dihadapi pemerintah. Tapi, bukan berarti masalah yang ada di sini ditinggalkan,” jelasnya.
Gus Solah menyebut beberapa bencana di daerah lain yang bisa segera ditangani pemerintah. “Bagaimana pemerintah benar-benar habis-habisan saat ada banjir di Jakarta, namun kenapa di sini sangat berbeda?,” katanya. (dyn)